Pengertian Jujur dalam Islam dan Contohnya
Ilustrasi. Pengertian jujur dalam Islam dan contoh perbuatannya (Foto: Istockphoto/ Fizkes)
Tak hanya secara umum, Islam pun memiliki pandangan terhadap sikap ini. Pengertian jujur dalam Islam dan contohnya, yaitu merupakan konsekuensi logis dari keimanan seseorang.
Dalil jujur tertuang dalam Surah Al-Ahzab 33:70 sesuai firman Allah SWT berikut ini.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.
Dari sini diketahui, hikmah jujur adalah orang yang beriman kepada Allah SWT tentu berkepribadian jujur. Sebab, ia meyakini bahwa semua perkataan yang keluar dari dirinya dilihat dan didengar oleh Allah SWT.
Setiap perkataan nantinya akan dicatat sebagai amal perbuatan yang dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Maka dari itu, setiap muslim perlu berpikir, berkata, dan berbuat yang jujur.
Manfaat jujur dalam Islam, yakni kejujuran akan membimbing dan mengarahkan seseorang ke jalan kebaikan. Sebaliknya, perkataan bohong akan mengarahkan ke jalan keburukan.
Hal ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan H.R. Bukhari dan Muslim berikut ini.
ليصدق حتى يكون صديقا. وإن الكذب يهدي إلى الفجور و إن الفجورَْ َ َّ َْ ََُ يه َِد ِي ِإلىالنْاِر. ِو ِإنالرجلليك ِذبحتىيكتب ِعندا ِللكذابا (رواهالُبخار ُّي َوالُمْسلُم)
Artinya: "Dari Abdullah Bin Masud: Sesungguhnya sikap jujur itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga. Sungguh seorang laki-laki bersikap jujur hingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sedang sifat dusta itu membawa kepada keburukan dan keburukan membawa ke neraka. Sungguh seorang laki-laki berkata dusta hingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang dusta."
Akibat tidak jujur dalam Islam, yaitu malaikat akan mencatatkan perbuatan tersebut sebagai dosa. Dosa ini akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Berikut lima contoh sikap jujur:
Demikian pengertian jujur dalam Islam dan contoh perbuatannya. Semoga bermanfaat.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil, dan tulus. Kejujuran dihargai di banyak budaya etnis dan agama [1] "Kejujuran adalah kebijakan terbaik" adalah pepatah dari Benjamin Franklin.; Namun, kutipan "Kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebijaksanaan" tersebut diberikan untuk Thomas Jefferson, seperti yang digunakan dalam sebuah surat kepada Nathaniel Macon.
© 2024 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Lawan kata jujur dalam bahasa Arab adalah al kidzbu atau kidzib yang artinya bohong. Sementara jujur dalam bahasa Arab disebut dengan as shidqu atau shidiq. Hal ini dijelaskan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui laman resminya.
"Dalam bahasa Arab, kata jujur sepadan dengan kata as-shidqu atau shidiq, yang artinya benar atau nyata. Lawan kata as-shidqu adalah al-kidzbu yang artinya dusta atau bohong," tulis MUI, seperti dikutip Rabu (1/12/2021).
Kata kidzib berasal dari sejumlah istilah Arab yakni kadzaba, yukadzibu, kidzib yang bermakna bohong serta adanya perbedaan antara ucapan dan isi hati. Kidzib masuk dalam salah satu sifat yang tidak mungkin (mustahil) dimiliki para rasul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, mustahil tindakan dan ucapannya tidak dapat dipercaya. Bahkan, telah dijelaskan dalam firman Allah SWT melalui surat An Najm ayat 2-4 yang berbunyi,
(2) مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ
(3) وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ
(4) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
Artinya: "Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)."
Dijelaskan pula dalam surat An Najm ayat 11 bahwa para rasul tidak mungkin mendustakan apa yang dilihatnya,
مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَىٰ
Artinya: "Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya."
Mengutip buku Ilmu Tasawuf: Penguatan Mental-Spiritual dan Akhlaq karya Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag, ada beberapa macam dusta yang dikenal dalam Islam di antaranya adalah,
Orang-orang yang memenuhi macam kidzib tersebut juga disebut sebagai orang munafik dalam hadits Rasulullah SAW. Sebab ciri-ciri orang munafik berdasarkan haditsnya adalah sebagai berikut,
أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
Artinya: "Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: jika diberi amanat, khianat; jika berbicara, dusta; jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; jika berselisih, dia akan berbuat zalim." (HR Muslim).
Bahaya kidzib dalam Islam
Sifat kidzib atau lawan kata dari jujur ini harus dijauhi oleh umat muslim. Dalam Islam, orang yang mempunya sifat kidzib artinya juga memiliki sifat yang dimiliki orang munafik atau setara dengan orang munafik.
Melalui Al Quran, Allah SWT telah menerangkan beberapa bahaya yang akan ditimpakan bagi orang munafik ini. Seperti ditempatkan di neraka jahanam sesuai dengan firmanNya surat An Nisa ayat 145,
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
Artinya: "Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka."
Selain itu, Rasulullah SAW pernah berkata pada Abu Bakar Ash-Shiddiq RA tentang macam-macam dosa besar. Salah satunya yang disebutkan Rasulullah SAW adalah kidzib atau berbohong.
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, Rasulullah SAW bersabda,
"Ingatlah aku memberi kabar kepadamu tentang sebesar-besar dosa yang sangat besar, beliau mengatakan hingga tingka kali. Mereka sama menjawab, "Baiklah, wahai Rasulullah,"
Beliau bersabda, "Yaitu, menyekutukan Allah dan berani kepada orang tua." Sedang beliau duduk sambil bersandaran bersabda pula,
"Ingatlah dan juga berkata bohong," berkatalah Abu Bakrah, "Beliau terus mengulang-ngulang perkataan itu." (HR Bukhori).
Berkata bohong, dusta, persaksian dusta, kidzib atau pun lawan kata dari jujur termasuk dalam dosa yang besar. Jadi, bila umat musim melakukan hal tercela tersebut maka ia akan mendapatkan murka Allah SWT dan dijauhkan dari rahmatNya.
Setiap muslim perlu mengetahui pengertian jujur dalam Islam dan contoh perbuatannya. Sebab, Allah SWT senantiasa memberi firman mengenai sikap ini.
Melansir Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII SMP Kementerian Agama, disebutkan definisi jujur adalah berkata benar sesuai kenyataan dan fakta yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenyataan ini berupa sesuatu yang dipikirkan dalam hati atau pikiran, perbuatan yang dilakukan, dan informasi atau objek yang dikatakan.
Singkatnya, pengertian jujur adalah perilaku yang mencerminkan kesesuaian antara hati atau pikiran dan perkataan dengan kenyataan.